Daftar Isi
Membangun rumah impian membutuhkan perencanaan yang matang. Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalah cara hitung biaya bangun rumah agar anggaran tetap terkendali.
Banyak orang yang terkejut dengan biaya pembangunan yang membengkak di tengah proses. Tanpa perhitungan yang tepat, risiko keuangan bisa meningkat. Oleh karena itu, memahami komponen biaya adalah kunci untuk membangun rumah sesuai budget.
Cara Hitung Biaya Bangun Rumah
Membangun rumah membutuhkan perhitungan biaya yang matang agar anggaran tetap terkendali. Ada beberapa faktor yang perlu diperhitungkan, mulai dari luas lahan hingga biaya tenaga kerja dan material. Berikut cara hitung biaya bangun rumah yang bisa Anda ikuti.
1. Perhitungan Luas Lahan
Langkah pertama dalam menghitung biaya adalah mengetahui luas lahan yang akan digunakan. Pastikan lahan dalam kondisi bersih dan tidak ada hambatan saat proses pengukuran.
Hitung panjang dan lebar tanah, lalu sesuaikan dengan dokumen kepemilikan seperti AJB atau SHM. Buat sketsa sederhana untuk mempermudah perencanaan. Misalnya, jika ingin membangun rumah tipe 36/60, maka lahan yang dibutuhkan sekitar 60 m².
Sebagai gambaran, jika harga tanah di Jakarta sekitar Rp2 juta per meter persegi, maka biaya pembelian lahan seluas 60 m² adalah 60 × Rp2 juta = Rp120 juta.
2. Biaya Desain & Jasa Arsitek
Setelah mengetahui luas lahan, tahap berikutnya adalah merancang desain rumah. Jasa arsitek sangat penting karena selain membuat desain yang estetis, mereka juga memastikan rumah memiliki struktur yang aman dan nyaman.
Meskipun biayanya cukup besar, menggunakan jasa arsitek bisa menghemat biaya dalam jangka panjang karena bangunan menjadi lebih kuat dan efisien. Umumnya, biaya jasa arsitek dihitung berdasarkan luas bangunan atau persentase dari total anggaran.
Sebagai contoh, tarif desain rumah berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp200 ribu per meter persegi atau sekitar 5-7 persen dari total biaya pembangunan rumah.
Baca juga: Cara Praktis Menghitung Volume Bangunan dengan Cepat dan Tepat!
3. Estimasi Biaya Material
Setelah memiliki desain, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya material. Anda bisa mengecek harga langsung di toko bangunan atau menggunakan jasa kontraktor. Namun, agar lebih aman, sebaiknya Anda tetap melakukan pengecekan sendiri.
Jika kurang yakin dalam memperkirakan kebutuhan material, konsultasikan dengan arsitek agar anggaran tidak membengkak. Selain itu, dengan mengetahui harga material, Anda juga bisa memilih bahan berkualitas sesuai dengan anggaran yang tersedia.
4. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja juga perlu diperhitungkan dengan cermat. Umumnya, pekerja bangunan terdiri dari tukang dan kenek. Tukang memiliki keterampilan dalam membangun rumah, sedangkan kenek bertugas membantu pekerjaan mereka.
Jika ingin lebih praktis, Anda bisa menyewa mandor atau kontraktor dengan sistem borongan. Namun, ini bisa membuat anggaran lebih besar.
Sebagai gambaran, berikut perkiraan biaya tenaga kerja per hari:
- Tukang bangunan: Rp120 ribu – Rp150 ribu (belum termasuk makan)
- Kenek: Rp50 ribu – Rp100 ribu
5. Siapkan Dana untuk Keperluan Tak Terduga
Terakhir, pastikan Anda memiliki dana cadangan untuk biaya tak terduga. Kenaikan harga material, perubahan desain, atau kendala teknis bisa membuat anggaran membengkak.
Idealnya, siapkan minimal 10% dari total anggaran sebagai dana darurat. Selain itu, pertimbangkan juga asuransi konstruksi untuk perlindungan ekstra terhadap proyek pembangunan rumah.
Menghitung biaya membangun rumah membutuhkan perencanaan yang teliti. Dengan mempertimbangkan cara hitung biaya bangun rumah diatas, Anda bisa menghindari risiko pembengkakan anggaran. Pastikan untuk selalu melakukan riset harga agar pembangunan berjalan lancar sesuai rencana.
Jika sudah memiliki rumah dan ingin mempercantiknya, percayakan desain interior rumah Anda kepada CJ Studio. Kami menghadirkan desain yang fungsional dan estetis untuk hunian yang lebih nyaman dan elegan. Wujudkan rumah impian Anda bersama CJ Studio!
