Copyright © 2022 by Cj Studio All Rights Reserved.
Bluish Gray Peranakan Restaurant
- Home
- portfolio
- Architecture
- Bluish Gray Peranakan Restaurant
Desain peranakan merupakan adaptasi dari gaya design thionghoa, Indonesia dan belanda. Penerapan gaya desain ini dapat dilihat dari elemen yang digunakan, bentuk interior, ornament dekorasi, sampai tatanan ruang yang diadaptasi dari kebudayaan kebudayaan tersebut.
Pelestarian budaya yang diusung dari konsep desain peranakan ini justru jauh dari kata kuno, sentuhan oriental yang angun dipadukan dengan gaya eropa ini dapat memanjakan mata para pengunjung. Dalam project ini, Penataan ornamen dan aksen dengan pemilihan warna putih – beige sangat mendominasi restaurant ini. Pada bagian panel dinding budaya thiongkok sangat terasa dengan gambar bunga narcissus yang di kenal dalam bahasa china sebagai “dewi air” yang melambangkan emas, perak, dan kekayaan. BIasanya bunga ini menjadi simbol tahun baru imlek. Aksen gold yang dipadukan dengan warna abu kebiruan “bluish – gray” pada bagian dinding restaurant terlihat maskulin sekaligus angun.
Unsur modern juga sangat terasa pada bagian meja dengan pemilihan material marmer yang menambah kesan elegan pada restaurant ini. Kami menambahkan ceiling berbentuk kaung yang diadaptasi dari budaya indonesia yang dipadukan dengan cermin pada bagian atasnya sehingga membuat ruangan terkesan lebih tinggi.
architect:
Cj Studio
project type:
Interior Design & Build
Terms:
9 month
client:
Mr. K
Strategy:
Peranakan Chinese (modern Classic)
date:
October 14,
2021
Design in Details
[200m2]
REstaurant area
[22m2]
bathroom
[15m2]
kitchen area
Incredible Result
Establishing multi-sensory experiences, we can design interiors that resonate across ages and demographics. These rooms and spaces connects us to nature as a proven way to inspire us, boost our productivity, and create greater well-being. Beyond these benefits, by reducing stress and enhancing creativity, we can also expedite healing. In our increasingly urbanized cities, biophilia advocates a more humanistic approach to design. The result is biophilic interiors that celebrate how we live, work and learn with nature. The term translates to ‘the love of living things’ in ancient Greek (philia = the love of / inclination towards), and was used by German-born American psychoanalyst Erich Fromm in The Anatomy of Human Destru ctiveness (1973).